Pada hari Selasa tanggal 23 November 2021, SMK Negeri 2 Singosari melanjutkan rangkaian workshop berkaitan dengan agenda SMK PK dengan tajuk Praktik Baik dan Evaluasi Implementasi Pembelajaran. Acara ini berfokus pada implementasi jumlah ketenagakerjaan peserta didik di lapangan dan bagaimana peserta didik dapat mempraktikkan dan mengembangkan soft skill mereka.
Acara dibuka oleh Ibu Sumijah, S.Pd., M.Si. selaku kepala sekolah. Beliau menyampaikan beberapa hal terkait implementasi program pendidikan di industri kerja, bahwa “praktik baik” mengacu pada best practice dalam proses pendampingan peserta didik selama mengikuti kegiatan di sekolah hingga melaksanakan praktik kerja lapangan. Beliau juga menyampaikan harapan semoga kegiatan ini dapat meningkatkan presentasi rekrutmen peserta didik SMK di industri kerja.
Selanjutnya, materi pertama disampaikan oleh Bapak Yoyok Wardoyo selaku narasumber dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang. Bapak Yoyok menyampaikan pentingnya lulusan SMK untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu dalam membimbing peserta didik. Lulusan-lulusan SMK ini diharapkan untuk memiliki soft skill maupun hard skill, yang nantinya digunakan dalam industri kerja. Nantinya, kemampuan ini dapat diintegrasikan dengan kurikulum sekolah menggunakan perhatian khusus.
Bapak Yoyok menjabarkan bahwa soft skill mencakup kemampuan menulis surat lamaran kerja, sikap yang dibawa saat wawancara kerja, hingga bagaimana mengembangkan kompetensi dan etos kerja yang dimiliki. Menurut beliau, salah satu permasalahan dalam rekrutmen peserta didik sebagai tenaga kerja adalah keinginan dan kecenderungan peserta didik untuk bekerja sesuai kompetensi yang dimiliki, sehingga menutup peluang untuk mendapat batu loncatan dalam meniti karier. Bapak Yoyok memaparkan perlunya motivasi peserta didik untuk bisa berdiri sendiri, dalam artian peserta didik mampu bekerja jauh dari rumah serta bisa membentuk wirausaha sendiri.
Hal ini dapat tercapai melalui terobosan-terobosan variatif yang akan mendorong proses pembelajaran peserta didik menjadi optimal. Bapak Yoyok menjelaskan, terobosan ini termasuk program inovasi dan kreatif dalam membuka lapangan pekerjaan. Sekolah dapat bekerja sama dengan BLK (Balai Latihan Kerja), mengadakan program pelatihan, dan memberikan skill manajerial agar peserta didik dapat memiliki kemampuan leadership yang baik. Harapannya, program kerja sama ini dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan karier baik sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, maupun wirausahawan yang sukses.
Materi kedua disampaikan oleh Bapak Nawawi selaku pimpinan Samsung Service Center Malang. Beliau menjelaskan pentingnya persiapan peserta didik sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Samsung. Persiapan ini mencakup pengetahuan dasar peserta didik sesuai bidang kejuruan masing-masing, kerapian diri, hingga pembawaan tutur kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Selain persiapan yang dilakukan di sekolah, selama pelaksanaan guru dapat melakukan monitoring sedikitnya satu bulan sekali. Guru dapat memantau perkembangan siswa di tempat kerja sehingga dapat mengevaluasi sejauh mana perkembangan soft skill maupun hard skill yang dimiliki peserta didik.
Bapak Nawawi juga memaparkan harapan beliau untuk tetap menjalin komunikasi antara pihak industri dan perusahaan dengan peserta didik. Hal ini dikarenakan program praktik kerja lapangan akan berlanjut untuk adik kelas peserta didik, sehingga memudahkan proses rekrutmen dan training tanpa harus memulai dari awal saat pembinaan.
Selama acara berlangsung, para peserta workshop juga mengajukan tanya-jawab dengan antusias terkait kurikulum yang perlu dikembangkan serta persaingan kompetensi peserta didik dalam dunia industri. Berikutnya, acara ditutup dengan kesimpulan dari pemateri, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan workshop sesuai agenda SMK PK.